Monday, April 19, 2021




 

Alamdulillah malam ini Senin, 19 April 2021, saya telah menyelesaikan tugas membuat puisi, membuat dalam file lengkap dengan foto profil dan biodata singkat yang harus aku kirimkan ke Ibu sabariah untuk diteruskan ke Tim Perkumpulan Rumah seni Asnur.

 

KUTEBAR ZIKIR

Karya  Nizariah

 

Kutebar zikir malam

Dari rasa maha dalam

Penuhi langit  menuju Ilahi  Rabbi

Menyentuh Pintu suci

Mengetuk penuh puji

 

Segumpal doa dari hati

Bagi negeri

 Membanting sedih tercabik luka

Tangan-tangan durjana

 

Zikirku menggema

Menggigil raga

Bergetar lidah

Membuncah rasa

Padamu Rabbi

 

Lindungi negeriku Tuhan

Dari rasa siksa

Makar tak beradap

Tega membelah pertiwi

Memaksa negeri mati rasa

 

Tuhan…

Bertahun bangsa memendam perih

Mengais harapan disudut sepi

Kembalikan damai negeriku

 

Banda Aceh, 19 April 2021


Tuesday, January 26, 2021

 

DIBALIK COVID 19 ADA ANUGERAH YANG INDAH

Oleh Nizariah

 

Assalamualaikum….

Salam sejahtera….Sahabat PBMI dan sahabat pembaca yang Budiman…..

Saya akan menulis kilas balik suka duka yang saya alami dalam proses penulisan, mengumpulan data untuk pembuatan video, menghapal pantun kolosal dan mempersiapkan untuk keberangkatan ke Batam dalam rangka Peluncuran dan penganugerahan   Pantun Budaya Mutiar Indonesia di Batam tanggal 27 Desember 2020.

Kisah saya dimulai sejak saya mendapat chat wa dari sahabat saya yang bernama DR. Erlawana  Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Kota Banda Aceh Berikut chatnya;

Bu Erla  : “Bu Nizar ayo ikut lomba Penulisan Pantun yang diadakan oleh Peruas yang dipimpin oleh Bang Arsizal Nur.  Keren lah karena peserta dari berbagai kalangan dari pejabat sambai guru biasa, nanti kita pergi ke Batam dalam Acara Penganugerahan Peluncuran Pantun Budaya.”

Saya      : “saya ga mau ah.”  “saya ga pernah nulis pantun dan saya ga bisa, malu lah, maaf ya.”

Bu Erla  : “ayuk lah….. nanti dipandu dan dibimbing oleh Bu Sabariah, guru SMAN 7 Banda Aceh, kalau tidak menang… ya…nga apa-apa yang penting kita sudah berusaha dan nanti pantun kita akan di bukukan, keren lho, bisa berkenalan dengan orang-orang hebat di seluruh Indonesia.”

Saya      : “ok lah, nanti saya juga minta saran dan bimbingan dari teman sayalah Bu Raudhah, guru Bahasa Indonesia.”

Begitulah chat saya, dan dua hari kemudian kontak saya sudah ada di dalam grup Pantun Budaya, ternyata Bang Asnur  (Asrizal Nur), yang menambahkan kontak saya. Ini atas lisensi Bu Sabariah. Bang Asnur sangat baik hati, beliau orang hebat yang tidak sombong, setiap saya chat pasti di balas oleh beliau.

            Proses Pembuatan Pantun saya jalani tahap demi tahap hingga akhirnya saya dapat chat dari Bang Asnur, “Bu Nizariah pantunnya sudah lulus dan sudah bisa pindah ke group sebelah untuk mengikuti Langkah berikutnya dalam pembuatan Vidio pembacaan pantun.”  Wah senang sekali hati saya ternyata kerja keras dan keyakitan saya dalam proses penulisan pantun akhirnya sudah ada hasilnya, walaupun baru tahap lulus.

Sahabat…. Dan pembaca yang Budiman….

Ternyata pernjalanan saya baru saja dimulai masih banyak yang harus saya lakukan untuk sampai ke final dan terbitnya Buku Pantun Mutiara Budaya Indonesia. Diantaranya adalah;

1.     Pantun Lolos tambah profil singkat peserta

2.     Foto berpakaian adat dalam pentuk JPC atau PSD (resolusi tinggi)

3.     Foto rumah adat atau aikon daerah dalam bentuk JPC atau PSD (resolusi tinggi)

4.     Rekaman suara baca pantun dengan hasil studio atau aplikasi studio (donloud di playstore)

5.     Musik Pengiring, isntrumen daerah (usahakan minta kawan-kawan di daerah)

6.     Rekaman-rekaman video penuis baik dalam proses menulis pantun atau sedang mengunjungi tempat wisata.

7.     Vidio-vidio yang berhubungan dengan pantun (bisa shoting sendiri, atau minta ke dinas kebudayaan)

8.     Semua data kirim melalui email: pantunbudaya2020@gmai.com

Diantara syarat diatas yang membuat saya tidak PD adalah merekam baca pantun karena suara saya sangat ngebas. Namun saya berusaha lembut sehingga suaranya sudah seperti orang bangun tidur… hee…heee… saya mau ngulang tapi belum sempat-sempat. Satu lagi yang membuat saya kewalahan dalam mengambil video tempat-tempat budaya ditutup karena adanya virus covid 19. Jadi saya berusaha juga untuk dapat masuk, jadi setiap tempat yang saya ambil video harus ada surar ijin dari dinas terkait, Alhamdulillah berhasil.

Setelah syarat-syarat diatas terpenuhi maka file tersebut saya buat dalam bentuk gogle drive; Nizariah- Aceh-Pantun Budaya - Google Drive. Data ini selanjutnya oleh tim kreatif Peruas akan dikemas sedemikan rupa sehingga menjadi sebua video yang menarik.Video ini dikirim balik ke peserta dan juga ditayangkan di youtube Peruas. Selain untuk mensosialisaikan kegiatan juga untuk mencari juara favorit versi penonton.

Ling video saya yang ditayangkan di youtebe adalah;  https://www.youtube.com/watch?v=wG36nWdFip8.

Peserta dari Aceh ada 8 orang dan yang mendapat kesempatan untuk ikut pembacaan pantun kolosal di Batam hanya 3 orang. Saya sangat besemangat karena saya mendapat kepercayaan untuk membaca pantun kolosal di acara Puncak Penganugerahan Pantun Mutiara Budaya Indonesia. Saya pun mulai menghafal pantun yang telah terpilah oleh tim Peruas.

Sahabat…. Kebahagiaan ini tidak dapat saya uraikan dengan kata-kata karena saya akan ke Batam, Batam itu adalah destinasi impian saya dan anak saya sejak dulu. Saya mulai memesan tiket pesawat untuk tanggal 26 Desmber 2020. Dan juga memesan hotel.  Semua keperluan saya siapkan dalam satu koper.

Tiga hari sebelum peluncuran Penganugerahan Pantun Mutiar Budaya Indonesia tepatnya tanggal 26 Desember 2020 pukul 5.00 WIB. Saya dan anak sudah siap-siap menuju bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Batam. Semua persiapan sudah matang dan sesampainya di bandar Sultan Iskandar Muda kami menjalani tes swab antigen. Namun nasib tidak berpihak kepada kami karena hasil tes antigen saya positif, otomatis saya tidak dibolehkan berangkat, namun anak saya masih negative.  Dan dia pasti bisa berangkat, saya titip akan ke pada sahabat saya yang sama-sama anggota koor Pantun Kolosal, setelah acara peluncuran Penganugerahkan Pantun Budaya rencananya kami akan melanjutkan ke Jakarta untuk menemui suami saya yang sedang melaksanakan DikJur Kemiliteran. Apa dikata anak saya tidak mau berangkat dia tidak mau meninggalkan saya sendiri dirumah walalupun kondisi saya sehat-sehat saja, mungkin saya termasuk OTG.

Kami memang terdiri dari keluarga kecil yaitu saya, suami dan anak saya, saya bujuk dia untuk berangkat saja biar mimi  yang gagal berangkat, kita sudah bayar tiket, sudah bayar hotel, dan kamu bisa berangkat ke Jakarta menemui Baba di Jakarta,  apa dia jawab….? dengan bijak dia mengatakan “ya sudah mi kita g usah berangkat aja, biar aja uang hangus yang penting mimi ada kawan dirumah, uang bisa kita cari lagi, abang mau jaga mimi.”  

Setelah itu saya ke loket Lion untuk memberitahu hasil swab antigen dan merefund tiket pesawat, namun gagal karena tiket yang kami beli lewat Travelokal, terus kami juga mengabarin panitia PBMI di Kepulauan Riau bahwa kami tidak bisa hadir,  keinginan saya bertemu orang-orang hebat pupus sudah. saya tetap iklhas dan terima karena ini datangnya dari Allah. Mungkin Allah telah merencanakan yang terbaik untuk saya, yang saya tidak mengetahuinya sedangkan Allah Maha Mengetahui.

Sahabat…. Walau saya tidak dapat hadir ke Batam, namun kami masih bisa menonton secara live di youtube pada canel: https://youtu.be/pA5uZt4Vyas

Saya tonton dengan seksama, sampailah pembacaan 20 Penulis terbaik. Saya sangat terkejut ternyata Alhamdulillah nama saya termasuk dalam 20 penulis terbaik Pantun Mutiara Budaya Indonesia. Jumlah peserta yang ikut ada  500 peserta dari Aceh hingga Papua, dan lolos hingga pantunnya dimuat di buku sekitar 350 peserta dan yang mendapat penghargaan Penulis terbaik ada 20 peserta. ini merupakan hadiah terindah bagi saya. Kekecewaan saya tidak dapat hadir ke Batam dapat terobatin.



  SMA Negeri 1 Ingin Jaya meraih special Award pada even Internasional  di Bangkok Boeh Giri Body  Scrub, nama sebuah lulur produk inovatif ...