Friday, November 27, 2020

 


 


Profil Narasumber

Ibu Rita Wati, S.Kom adalah seorang guru, writer, kurrator, operator dan blogger,  Beliau salah satu alumni kelas belajar gelombang ke sepuluh. Berasal dari pangkal pinang kepulauan Riau, dan bekerja sebagai seorang guru di SMPN 2 Mendoyo, Jimbrana Bali. 

Telah hobi menulis sejak dibangku sekolah, terutama karya fiksi, namun beliau bercerita bahwa saat itu tidak percaya diri bila hasil tulisannya dibaca orang lain, sehingga file tulisannya di komputer saja di beri password supaya tidak terbaca oleh teman temannya.hingga menemukan jalannya saat ikut bergabung dikelas belajar menulis asuhan Omjay.


Beliau sangat aktif menulis. Selain buku, beliau sangat aktif ngeblog, beliau memiliki 3 blog yakni Blog,  Wordpress ( klik disini ), Blogspot ( klik disini )  dan Kompasiana ( klik disini ). Silahkan kunjungi webiste di laman  yang telah dicantumkan tersebut. 

Buku-buku solo karya beliau antara lain :

  • 25 Trik Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku

  • Merajut Asa Sejak Belia

  • Buku kolaborasi bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dengan judul Knowledge Management (Kelas Online) Insya Allah dalam proses dan telah di terima tanpa revisi oleh Penerbit Andi





Pengalaman menulis buku antologi beliau  yakni :

  1. Pena Digital Guru Milenial

  2. Pesona Kearifan Lokal Nusantara

  3. The Meaning Full True Stories (Kisah Inspirasi Penggugah Jiwa) Kurator

  4. Senandung Guru Jilid 1 dan 2 (Kurator)




Karya Tulisan dan Konten Youtube

 

ü  https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f4b29f3d541df030a41e7d4/cara-memilih-judul-dan-tema-agar-tulisan-kita-layak-terbit

 

ühttps://catatangurumilenial.wordpress.com/2020/09/09/uang-jajan-tiara/ https://teruslahmenulis.blogspot.com/?m=1

 

ü  Selain aktif menulis di blog, beliau juga mulai merambah YouTube dengan berbagai konten tutorial. Berikut beberapa karya di YouTube ibu Rita Wati:

 

ü  *Cara Menggunakan Wheel Of Names Menggunakan Foto Peserta*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=aEDCRbE3PJI&t=109s

 

ü  *Cara Cepat Memasukan Soal di Ms.Word di Google Form tanpa copy paste*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=23ARa_G6eKQ&feature=emb_logo

 

ü  *Merubah Powerpoint Menjadi Video*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=R4mX7-QoNGs&t=18s

 

ü  *Membuat Soal Pilihan Ganda dan Menampilkan Score di Powerpoint*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=BSDd2_YAvU0&t=1492s

 

ü  *Presentasi Online Dengan Powtoon*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=U1uW-Mk-Vhg&t=639s

 

ü  *Cara Mengonlinekan Erapor Dengan Ngrok*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=C9P78DbO28c&t=182s

 

ü  *Cara Mengelola Komputer dari Jauh dengan Team Viewer*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=uniocItTKk0&t=17s

 

ü  *Cara Memposting dan Memasukan Video Youtube di Blog*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=tEm2HGGsgr8

 

ü  *Cara Praktis Menggabungkan File Ms Word*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=TGCY1SQeG7Q

 

ü  *Cara Menggunakan MailMerge*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=fs_-31A3poA&t=9s

 

ü  *Blog Keren dengan Merubah Tema*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=XaqpkqtRtic&t=32s

 

ü  *Membuat runningtext di Blog*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=1IszU8Kh0fE&t=15s

 

ü  *Mengetik 10 jari dengan Typing Master*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=3KcSkT2TvgY

 

ü  *Mengetik Cepat Dengan Menggunakan Suara*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=TY-RV1M0sxI&t=67s

 

ü  *Membuat Dropcap, Page Border dan Mengatur Margin di MS Word*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=1aOmxKNugyI&t=49s

 

ü  *Merubah file PDF ke Word atau Sebaliknya*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=GNyv66y2i_g

 

ü  *Menyingkat URL dengan Bitly*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=JpmCSYFIiUE

 

ü  *Trik Merekam Layar dengan Bandicam*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=KC1nzooveqw&t=5s

 

ü  *Materi Software Perangkat Lunak*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=VcEE-qp2FTY&t=17

 

ü  *Materi Perangkat Lunak Komputer*

 

ü  https://www.youtube.com/watch?v=VcEE-qp2FTY&t=17s

Karya Berupa Buku

Beberapa buku karya beliau pun telah diterbitkan sejak bergabung dengan kelas menulis asuhan bapak Wijaya Kusuma. 

Cita-cita Menjadi Penulis saat di Yogyakarta

"Awal mula saya ingin menjadi penulis sudah terbesit sejak lama ketika saya menginjakkan kaki saya di Yogyakarta tahun 2001. Ketika itu teman sekos saya telah menjadi seorang penulis. Melihat beliau aktif menulis sudah terbesit keinginan ingin ikut-ikutan menulis. Akan tetapi ketika itu saya tidak tahu mau mulai dari mana, dan mau menulis apa",begitu paparan chat beliau.

Tetapi sayang, keinginan tersebut belum dilakukan karena sahabat beliau memutuskan menikah muda, akhirnya keinginan tersebut dipendam terlebih dahulu.

Pada tahun 2005 kembali terbesit  lagi keinginan beliau untuk menulis karena saat kuliah beliau sering diajak menjaga stand bazar buku. "Sambil menjaga stand sambil membaca buku sehingga keinginan untuk menulis bangkit kembali", begitu cerita beliau di chat materi malam ini.

Saat pertama kali menulis, beliau juga merasa tidak percaya diri, bahkan naskah cerpen yang diketiknya, harus di-password karena malu jika dibaca temannya.

Pada tahun 2005  blog juga sudah mulai booming, sebagai mahasiswa komputer maka beliua juga memiliki keinginan untuk memiliki jejak digital. Akhirnya beliau membuat blog, cukup banyak kontent yang ditulisnya tapinya tahun itu kalau kita mau menggunakan internet kita masih harus ke warnet, maka blognya tidak begitu aktif.




Ibu Rita Wati pernah berfikir saat awal bergabung dikelas menulis  butuh banyak purnama untuk dapat menerbitkan buku, ternyata beliau hanya butuh satu purnama saja, hanya dalam tiga Minggu saja telah dapat menerbitkan buku perdananya. 

Dari ibu Rita saya belajar bahwa bila kita menemukan wadah seperti komunitas belajar menulis, maka bakat yang terpendam dapat dikembangkan semakin baik.

 








Sabtu, 21 November 2020

 



 

 

Meretas Jalan Menjadi Penulis Buku

 Resume yang sedang Anda baca ini saya tuliskan dari perkuliahan yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 November 2020. Sebelum saya sampaikan mengenai konten materinya, kita akan mengenal narasumber terlebih dahulu. Beliau adalah Ditta Widya Utami, S.Pd. Sehari-hari berprofesi sebagai guru di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang.

 

 

Guru yang masih muda ini lahir pada di Subang, 23 Mei 1990. Alumni Pendidikan Kimia UPI (2012) ini telah banyak menorehkan karya tulis. Ada buku karya tunggal berjudul Lelaki di ladang Tebu. Selebihnya adalah buku karya bersama sebanyak delapan buah buku. Salah satu buku karya bersama itu ditulis bersama Prof. Eko Indrajit yang berjudul Menyongsong Era Baru Milenial (2020). Lebih jauh mengenai profilnya, bisa dibaca pada tautan https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html.

 

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Bu Kanjeng. Beliau membuka acara dengan prolog bincang santai dengan para peserta. Suasana grup pun berubah menjadi ramai dan ceria. Pembagian waktu untuk materi sebanyak 40 menit dan selebihnya digunakan untuk tanya jawab.

 

Setelah dipersilakan moderator, narasumber segera menyapa para peserta dengan salam. Lalu, ia menyampaikan terima kasih kepada Omjay yang telah memberikan kesempatan kembali menjadi pemateri. Bu Ditta mengajak para peserta untuk berdoa agar Omjay segera sembuh dari sakitnya.

 

Selanjutnya, narasumber mulai menyampaikan materi. Ia memulai dengan sebuah quote yang sangat menarik, "Saya hanya sebutir pasir yang banyak dijumpa. Masih harus banyak belajar dan belajar banyak. Berbagi adalah adalah salah satu cara ampuh untuk belajar. Oleh karena itu, saya sungguh  berbahagia bisa berbagi bersama Bapak dan Ibu semua." Quote ditutup dengan emoticon senyum dan kedua tangan terkatup.

 

Agar lebih dekat, narasumber kembali memperkenalkan diri dengan membagikan beberapa tautan terkait profilnya. Satu tautan terhubung dengan blog seperti yang sudah tertulis di atas. Satu lagi tautan bisa dijumpai di instagram https://www.instagram.com/dittawidyautami/. Untuk yang di youtube bisa dilihat melalui tautan https://www.youtube.com.dittawidyautami.

 

Topik dalam perkuliahan malam ini adalah tentang bagaimana memulai menulis. Sejatinya, menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat dekat dengan keseharian kita. Sebagai seorang guru misalnya, kita selalu membuat tulisan. Entah itu berupa feedback yang kita berikan kepada siswa, jurnal mengajaar, atau sekadar chat yang setiap hari kita tulis di medsos.

 

Jadi, menulis memang sesuatu yang tak asing bagi hampir setiap orang, terutama para guru. Namun, berbeda ceritanya bila yang dimaksud adalah menulis buku. Untuk yang satu ini, tidak semua orang tahu caranya. Bahkan, karena merasa begitu sulitnya menulis buku, tak sedikit yang menganggap menulis buku seperti berhadapan dengan jalan buntu, atau dinding tebal yang tak bisa ditembus.

 

Perasaan hopeless yang dirasakan penulis, terutama yang baru saja hendak memulai menulis adalah sesuatu yang wajar. Karena itu, ada beberapa tips yang barangkali bisa membantu.

 

1) Ikut kelas menulis

 

2) Ikut komunitas menulis

 

3) Ikut lomba menulis

 

4) Menulis saja apa yang ada di sekitar/keseharian kita

 

5) Menulis apa saja yang kita suka

 

 

 

Dengan mengikuti kelas menulis, ada banyak hal tak terduga yang bisa kita dapatkan. Ini sebagaimana yang dialami narasumber ketika mengikuti kelas menulis bersama Omjay, Selain mendapatkan ilmu, tip, trik, dan motivasi menulis, narasumber juga mendapat kejutan yang tak terduga.

 

Bu Ditta mengirimkan sebuah tautan yang berisi catatannya ketika mendapat kejutan. Tentang hal itu bisa dibaca pada taitan https://dittawidyautami.blogspot.com/2020/04/hadiah-kejutan-dari-pgri.html?m=1. Ia mendapatkan hadiah buku berkat salah satu tulisan resumenya ketika mengikuti perkuliahan di grup menulis bersama Omjay.

 

Selain buku, ia juga pernah mendapat hadiah berupa sepaket kurma ruthob dari KSGN dan PGRI berkat tulisannya yang dapat dibaca pada tautan https://dittawidyautami.blogspot.com/2020/04/kisahku-dan-kurma-muda.html?m=1. Itulah di antara manfaat mengikuti kelas menulis.

 

Selain mengikuti kelas menulis, narasumber juga menyarankan agar kita bergabung dengan komunitas menulis. Dengan mengikuti sebuah komunitas menulis, maka tulisan kita akan dibaca oleh anggota komunitas tersebut. Kita pun bisa membaca tulisan anggota yang lain. Dengan saling berbagi tulisan, kemampuan menulis kita menjadi terasah.

 

Tip yang ketiga adalah mengikuti lomba menulis. Ini sangat baik bagi mereka yang menyukai tantangan. Dengan mengikuti ajang lomba menulis, kita menjadi terpacu untuk menulis berbagai tema sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Dari ajang seperti ini, kita akan mendapatkan inspirasi dan menjadi tahu titik kelemahan kita dalam menulis.

 

Berikutnya adalah dengan menulis apa saja yang ada di sekitar kita atau kegiatan kita sehari-hari. Narasumber bercerita tentang pengalamannya ketika mengikuti kelas Menulis Bersama Omjay Gelombang7. Saat itu, hampir setiap hari Omjay mengirimkan sebuah foto. Ada foto kucing, rempeyek, ketoprak, gorengan, dan sebaginya. Waktu itu, Omjay meminta semua peserta menulis dari foto yang ia bagikan.

 

Terbukti, dari foto-foto itu, peserta berhasil membuat tulisan sesuai ketentuan minimal, yaitu tiga paragraf. Cara ini cukup ampuh dan menjadi bukti bahwa menulis apa saja yang ada di sekitar kita dapat mengasah kemampuan menulis. Bila cara ini masih belum mempan juga, cobalah membuat tulisan dari kegiatan sehari-hari. Menulis diari terbukti mampu mengasah keterampilan menulis.

 

Yang kelima adalah dengan menuliskan apa saja yang kita sukai. Dengan menuliskan apa yang disukai, kita menjadi senang menulis. Ini tentu sangat posistif dalam menjaga konsistensi menulis. Hobi apa saja yang kita sukai dapat disulap menjadi tulisan. Dengan selalu menulis, maka kemampuan kita pun menjadi semakin terasah. Jadi, tulislah apa saja yang kita suka dan kuasai.

 

 

 

Media yang Tepat Untuk Menulis

 

Untuk menulis, kita perlu media. Nah, pada prinsipnya kita bisa menulis di media apa saja. Bisa di buku catatan harian, blog, HP, atau laptop. Saat ini sudah banyak platform menulis seperti storial dan wattpad. Kita bisa juga menulis di sana. Bahkan, kita juga bisa menulis di media sosial.

 

Yang terpenting adalah kita bisa menjaga rutinitas menulis itu sendiri. Dengan menulis secara rutin, maka kemampuan menulis akan meningkat. Untuk itu, buatlah target menulis, misalnya satu puisi satu hari, satu artikel setiap minggu, satu buku setiap satu bulan, dan sebagainya.

 

Bila kita telah rutin menulis, selanjutnya mulailah untuk menerbitkannya. Kumpulan tulisan di blog bisa kita terbitkan dalam bentuk sebuah buku. Inilah cara kita naik kelas. Jadi, jangan hanya terus menulis di blog atau agenda harian. Lanjutkan pada proses berikutnya dengan cara menerbitkannya. Bila ini dilakukan, maka kita pun akan semakin senang dengan aktivitas menulis. Sebab, apa yang ditulis setiap hari, satu per satu berbuah menjadi sebuah karya buku.

 

Buku Solo atau Kolaborasi?

 

Dalam menulis buku, kita bisa memilih antara menulis buku tunggal atau solo dengan menulis bersama penulis lain. Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan sebagai pertimbangan. Pertama, dari aspek waktu dan tema. Menulis buku solo sangat tergantung pada kita sendiri. Kita bebas menentukan temanya. Kita juga bebas menentukan waktu penyelesaiannya. Kita menargetkan selesai berapa lama? Satu minggu, satu bulan, atau satu tahun? Itu semua terserah kita.

 

Berbeda dengan menulis buku solo, menulis karya bersama tidak bisa sekehendak kita dalam menentukan tema dan waktu. Hanya saja, menulis karya bersama lebih mudah dari sisi pengurusan prosesnya. Bagaimana pengurusan ke penerbit dan segala hal terkait sudah ada yang membantu dan menanganinya.

 

Dari sisi biaya, menulis karya bersama tentu lebih murah biayanya. Ini jika bukunya diterbitkan secara indie yang biayanya dari kantong pribadi. Karena ditanggung bersama, tentu saja buku karya bersama lebih murah bila dibanding menulis buku solo yang juga diterbitkan secara indie.

 

Kisah Dibalik Buku

 

Pada terbitnya sebuah buku ada kisah tersendiri. Narasumber membagi kisah dibalik lahirnya karya Lelaki di Ladang Tebu. Menurutnya, buku ini ia tulis dengan penuh cinta karena berisi kumpulan kisah yang terinspirasi dari anak didiknya. Setiap ada kejadian unik, atau dalam bahasa Munif Chatib "momen spesial" segera ia catat.

 

Kumpulan catatan yang berisi kisah atau momen spesial itu tidak dibiarkan begitu saja. Namun, kisah-kisah nyata itu ia sulap menjadi cerpen. Mengapa cerpen? Karena ia lebih suka menulis tulisan fiksi. Dari kebiasaan rutin menulis itulah, terkumpul beberapa tulisan. Lalu, dari kumpulan tulisan itulah terbit sebuah buku. Begitulah kisah dibalik buku.

 

Seputar Mood dan mengatasi rasa Malas

 

Rasa malas terkadang menerpa penulis. Lantas apa yang bisa dilakukan? Gampang. Segarkan kembali pikiran dan hati. Kerjakan apa yang kita sukai. Bisa juga dengan membaca buku-buku ringan. Prinsipnya, jangan biarkan rasa malas berlama-lama bercokol di dalam diri kita. Kita bisa pergi ke depan cermin. Sambil  tersenyum di hadapan cermin, sadarilah bahwa dii kita ini adalah anugerah dari Allah swt.

 

Kita menyimpan potensi yang sangat besar. Selanjutnya, kita bisa segera berkarya kembali dan menebarkan manfaat bagi orang lain dengan menulis. Dengan cara demikian, kita akan terus bisa berkarya dan tidak berlama-lama dengan rasa malas.

 

Tak terasa, waktu terus berlalu hingga perkuliahan pun berakhir. Banyak peserta yang bertanya tentang menulis. Terima kasih, Bu Ditta atas semua ilmu yang disampaikan malam ini.

 

 

 

Terima kasih telah membaca. Masukan yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di postingan selanjutnya. Salam. Badrul Munir

 

 


Peserta di gelombang 8. Kami juga ikut dalam antologi KISAH INSPIRATIF SANG GURU dengan kurator Pak Mukminin  dari Kamila Pres.

Pak Yulius adalah salah satu peserta yang bukunya lolos seleksi ke penerbit mayor, dalam program Prof.Ekoji tantangan menulis satu minggu.

Biodata Narasumber

Roma Patandean, S.Pd., lahir di  Tana Toraja, 6 Juli 1984. Lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2007). Pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja (2019 - Sekarang). Saat ini mengajar di UPT SMAN 5 Tana Toraja, Prov. Sulawesi Selatan. Pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Buku yang telah ditulis: Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Flipped Classroom (Penerbit ANDI, 2020). Dua buku terakhir adalah buku yang ditulis bersama Prof. Richardus Eko Indrajit (Rektor Universitas Pradita, Ketua PGRI Smart Learning and Character Center).


ini buku tulisan saya dengan prof. Eko yang telah diterbitkan Penerbit ANDI

Buku kedua tulisan kolaborasi dengan prof. Eko  yang akan diterbitkan Penerbit ANDI berjudul FLIPPED CLASSROOM.

judul cambria

a5


Wednesday, November 25, 2020

 


KEGAGALAN SEBAGAI CAMBUK DAN MOTIVASI KESUKSESAN



Selamat hari Guru Republik Indonesia dan Hari Guru Nasional  ke 75  dengan tema "Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar." Semoga dengan motivasi dan profesional guru dalam melanksanakan dan tanggung jawabnya pendidikan Indoneisa tambah maju dan guru-guru Indonesia sehat selalu. 

Hari ini  merupakan hari yang sangat spesial berkenaan dengan tanggal 25 November 2020. momen ini  dirayakan setiap tahun oleh seluruh Guru dan siswa di Indonesia, namun perayaan tahun ini sangat bervariasi karena Indonesia sedang dilanda wabah covid 19. ada yang melakukan upacara secara online ada juga secara ofline dengan memperhatikan prokes.  upacara hanya dihadiri oleh beberapa siswa saja.  tidak ada acara seremonia. tidak ada lomba dengan anak-anak, tidak ada tawa dan tangis haru dari siswa dan guru.

Belajar menulis Gel. 16. pertemuah ke 23 malam ini di isi oleh pemateri yang bernama Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd. bertugas sebagai guru SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976.  beliau menjabat sebagai ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Gunungkidul dan Duta Rumah BElajar Kemdikbud. berarti saya seumuran dengan Pak Sigit. tapi saya jauh tertinggal dibanding beliau karena beliau jauh lebih unggul dalam bidang tulis menulis. namun ada satu kesamaan yaitu sama-sama pernah ikut gupres dan sama-sama dapat juara tingkat kota.

sebelum pembelajaran dimulai seperti biasa ada pesan dari Bu Amn sang moderator yang chantik mengingatkan  kepada semua anggota gruop untuk membuat resume dan memposting blognya ke WAG ini untuk saling berkunjung dan saling memberi masukan. kali ini kita juga harus mengumpulkan resume ke link dibawah;

https://forms.gle/f87JJRY9aNRDXBLq8

Mari kita simak pemaparan materi dari Pak Sigit...

beliau memulai kelas dengan mengucapkan "Assalamu'alaikum bapak ibu guru hebat yang sangat luar biasa sebelum saya menyapaikan materi tentang motivasi berprestasi dan pengalaman mengikuti acara apresiasi guru dan kepala sekolah dari kemdikbud terlebih dahulu saya sampaikan selamat hari guru nasional kepada kita semua semoga kita akan semakin maju dan jaya dalam pembelajaran ke depan."



Pak Sigit  memaparkan prestasi yang pernah beliau dapatkan diantaranya;Alhamdulillah teman-teman  1. Tanggal 20 nopember 2020  termasuk 5 besar guru inovatif yang diselenggarakan oleh Kemdikbud 
2. Gupres tahun 2015 tingkat Kota
3. Tanggal 22 nopember 2015 jadi juara 1 guru berprestasi tingkat nasional.

Kesuksesan ini tidak berjalan mulus tapi harus dengan perjuangan yang panjang dan mengalami berbagai kendala ayo kita simak lagi kunci sukses beliau dalam meraih semua prestasi. 

"saya mempunyai orang tua yang berprofesi sebagai guru SD bapak dan ibuku sangat disiplin dalam membimbing dan mengawasiku untuk belajar. Rangking satu selalu ke raih saat SD, namun bertolak belakang saat SMP maksimal rangking 24 dari 44 siswa dalam satu kelas, bahkan pernah di 43, 41, dan 39.... masa yang sulit. Namun persahabatan di SMP sampai saat ini masih membekas tidak mengenal rangking, dan status sosial. Saat SMA rangkingku pun jauh dari asa.... maksimal pernah rangking 8 yang lainnya diatas 20....."

"Di Kampus bahkan aku hampir DO saat kuliah S1 Pendidikan Fisika di UNY dan lulus 7 tahun, pernah dapat IPK 1,28  malu juga kalau lihat saat belajar jadi siswa. setelah selesai S1 saya langsung melanjutkan ke S2 mengambil jurusan TP mungkin inilah era aku merasakan jadi orang hebat saat bisa menyelesaikan dengan waktu 33 bulan dengan IPK 3,8 dengan hasil cumlaude yang merubah cara pikir dan pandanganku."


Nah, Pengalaman gagal saat dimasa sekolah sampai kuliah di S1 benar-benar membekas dan itu mempengaruhi cara mengajar beliau pada anak-anak. beliau juga tidak pernah membeda-bedakan anak karena prestasi akademiknya, malah beliau cenderung sebagai motivator bagi mereka karena pengalaman hidup beliau saat SMP jadi juara 3 dari belakang.....dll.

Saat menjadi guru SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005, beliau melanjutkan kuliah di S2, dan setelah lulus S2 beliau lebih fokus pada pekerjaannya sebagai guru di SMP Negeri 1 Wonosari mengajar IPA dan  TIK. Nah disinilah pengalaman baru beliau dapatkan dengan melakukan kolaborasi bersama siswa untuk melakukan riset tentang pembuatan media, maupun tentang berbagai model pembelajaran.

Tahun 2006 Pak Sigit ikut kompetisi Simposium tingkat Propinsi DIY yang isinya orang-orang hebat semua mereka Pengurus MGMP disemua mapel. sebagai  guru baru, yang mendapat sampur untuk ikut kegiatan tersebut dikarenakan menggantikan guru disekolahnya yang mengundurkan diri. disini beliau dituntut untuk lebih fokus belajar salah satu cara dengan membuat catatan kecil bagaimana orang berbicara, presentasi, dan menyampaikan ide dan pemikiran dan gagasan ilmiah dalam kegiatan tersebut.

Dalam simposium ini beliau masuk peringkat terakhir dari semua peserta lomba untuk mapel IPA.  Tahun-tahun tahun berikutnya beliau sudah jadi langganan untuk mengikuti berbagai lomba tingkat nasional ada 7 kali lomba. sebelum gupres tahun 2015 yang tentu bisa di tebak hasilnya adalah "gagal" dan "kalah".

Setiap even lomba tersebut beliau membuat catatat kenapa beliau "gagal" baik dari sisi presentasi, fokus presentasi, cara presentasi, membuat presentasi yang efektif, dan seterusnya. sehingga setelah dari tahun 2006 sampai tahun 2015 formula tersebut bisa beliau dapatkan. Sejak tahun 2015 samapi tahun 2020 kesuksesan selalu menyertai setial langkah dan lomba yang beliau ikutin. 

Buku "Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya," merupakan buku pemberian Om Jay saat mengikuti Even Evaluasi Pelaksanaan Rumah Belajar di Bogor. Dari pertemuan itu membuat Pak Sigit punya keinginan untuk punya Web yang beliau gunakan untuk mencatat seluruh aktifitas yang bisa dijadikan portofolio perjalanan sebagai pendidik, penenliti, pengembang mendia pembelajaran.


 http://www.ciget.info

Web inilah yang mengantarkan beliau meraih mimpi menjadi juara 1 Gupres di tahun 2015. menjadi duta Rumah Belajar tahun 2018, Duta Sains PPPTKIPA, dan menjadi Guru Inovatis SMP Tahun 2020.
Sarjana Adi Manggal Bidang Pendidikan dari UNY.

Kunci keberhasilan saya:
1. Fokus, 
2. Senang meneliti
3. Mencatat semua aktifitas ilmiah di Blog


 Kegiatan Aprsiasi Guru dan Kepala Sekolah di tahun 2020 ini. Pak Sigit menjelaskan lagi pengalaman beliau dalam kegiatan Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah di tahun 2020 dimulai dari  surat edaran yang beliau terima tanggal 26 Oktober kemudian penyerahan berkas tanggl 1-10 November 2020. Beliau berpikir ini waktunya sangat longgar karena portofolio beliau saat gupres dan kegiatan apresiasi sarjana alumni berprestasi dari UNY sudah ada di file semua. 


Karena file sudah adah tinggal dibikin essay aja, ternyata harapan tersebut tidak berpihak kepada beliau karena laptop beliau kena bitcloker sehingga mati total. Hal tersebut tidak membuat beliau pesimis malah membuat beliau termotivasi untuk lebih keras berusaha sekuat tenaga, pikiran, perasaan, fokus dan lebih fokus ke Web untuk memulai menyusun berkas sesuai dengan syarat yang diminta dan menscane kembali berkas-berkas pendukung.

Terakhir mari kita simak petuah dari Pak Sigit
 

 " Orang akan sukses jika dia fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya"
"Orang akan sukses jika bisa fokus pada bidang yang dia bisa ditekuni dan dilakukan inovasi terus menerus."  (Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd)

 SUKA DUKA DI HARI ULANG TAHUN GURU



Selamat pagi semua sahabat ku seluruh nusantara, apa kabarnya...? semoga hari ini dan hari-hari kedepan kita selalu dalam keadaan sehat walafiat... aamin, Kota Banda Aceh sangat cerah dan agak berawan, seperti biasa aku setiap pagi ke sekolah dengan semangat dan penuh motivasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabku sebagai kepala sekolah.

Setiap tanggal 25 November merupakan momen yang sangat bahagia, karena seluruh dewan guru di Nusantara merayakan hari ulang tahunnya. Namun tanggal 25 November 2020 sangat berbede dengan  tanggal 25 November tahun-tahun yang lalu. karena Aceh bahkan seluruh Indonesia sedang dilanda musibah covid 19  



Monday, November 23, 2020

 


Menulis Autobiografi 



Sudah lama keinginan saya utuk menulis riwayat hidup seseorang yang sangat dekat dalam hidup saya. namun sampai saat ini belum terlaksana. semoga setelah mengikuti kelas malam ini segera membangkitkan semangat untuk memulai menulis.  

Bu Aam malam ini kelihatan lebih bersemangat begitu juga dengan saya  mungkin karena Om Jay juga sudah kelihatan lebih sehat, dan selanjutnya Bu Aam langsung mempersilahkan kepada pemeteri untuk memulai kuliah malam ini.  Pemateri hari ini adalah sekorang Kepala Sekolah yang bernama Suparno,  S.Pd.,M.Pd, lahir  di Magetan  25 Juli  1966 dan tinggal di  Desa  Pojoksari  RT 21 RW 3 Sukomoro  Magetan.

Berikut Jejak  Literasi Bapak Suparno;

1. Perjuangan  Hidupku, Telaga  ilmu,  2019.

2. Pranatacara lan Pamedhar Sàbda

3. Potret  Desa  Pojoksari 

4. Permasalahan BK di Sekolah.

5. Catatan  harian  seorang  Kepala  Sekolah 

6. Catatan  Kepala  Sekolah.

Berbagai prestasi  yang pernah  dicapai;

1. Lulus terbaik D3 IKIP Surabaya tingkat  jurusan th 89.
2. Lulus terbaik  tingkat  jurusan  S1. Universitas  Wima  th 1996.
3. Guru Berprestasi  Tingkat  Kabupaten tahun 2011 Juara  2
4. Narasumber  Nasional Guru  Pembelajar  2016 s.d  2018

Menurut Pak Pak Suparno ada 3 katagori dalam menulis riwayat hidup seseorang

1. Biografi berasal  dari kata biography  artinya  riwayat  hidup 

2. Autobiography  adalah  riwayat  hidup  yang ditulis  sendiri .

3. Autobiography  kb. (j. -phies) riwayat hidup yang ditulis sendiri.


Selanjutnya beliau mengatakan manfaat  apa saja yang kita dapatkan menulis  buku biografi?

1. Mengabadikan  riwayat  hidup kita,  sehingga  kalau  kita  sudah  meninggal  anak  cucu kita,  akan        mengetahui  bahwa  kakeknya  dulu  semasa hidup  di dunia  ceritanya  begini.  

2. Dari  pengalaman  yang baik pada diri kita bisa menjadi  pembelajaran  bagi orang orang  setelah            kita. Sehingga  menjadi  ilmu  jariah bagi  kita.

3. Menjadi motivasi  berprestasi  bagi  kita,  karena suatu  saat  ingin  menambahkan riwayat  hidupnya      menjadi  cerita  berprestasi  lainnya. 

4. Rasanya  rugi segudang  prestasi yang anda miliki  kalau  tidak dituliskan  akan lenyap   ditelan              jaman.


Untuk menulis buku autobiografi maka sebaiknya kita membaca kisah orang lain yang telah diabadikan dalam buku supaya kita terinspirasi dan ada banyangan untuk memulai menulis buku. setelah kita baca beberapa buku maka langkah selanjutnya kita bisa memulai membuat ouline dari hidup kita.


    

Buku karangan Pak Suparno yang menarik perhatian saya adalah  "Perjuangan  Hidupku" Buku  ini  setebal  173 halaman beliau selesaikan dalam  bulan.  semuanya kisah beliau.maka  tulisannya  mengalir  seperti  aliran sungai  yang jernih  di gunung yang  belum  tersentuh  tangan jahat  manusia. dan satu buku lagi yaitu Buku "Catatan Seorang Kepala Sekolah.

Kenapa menulis autobiografi sangat mudah di lakukan/ menurut Beliau; karena Menulis buku  autobiografi  adalah  tingkatan  menulis yang paling  mudah,  karena semuanya  sudah  di  alamai  atau  dilakukan. Jadi  menulislah  apa  yang  kau  lakukan,  yang kau rasakan, yang kau  pikirkan,  yang kau  impikan, yang kau hayalkan.

Pak Suparno melanjutkan bahwa menulislah  apa yang kau  kuasai,  menulislah  yang kau  sukai.  Karena  yang dikuasai  maka  kualitas  tulisannya  menjadi lengkap,  detail dan berbobot.  Karena  yang disukai  maka  menulis  itu  merasa enjoy,  senang  sehingga  kegiatan  itu  dilakukan  secara  terus menerus  sehingga  pekerjaan  menulis cepat  selesai. Karena  yang dusukai  maka  menulis  itu  melibatkan  rasa dalam  hati  sehingga  bahasanya  juga enak  dibaca dirasakan  dalam  hati pembaca.






Dua  buku  diatas awal mula  yang membuat inspirasi Pak Suparno untuk memulai menulis karena setalah beliau  baca tuntas. Kemudian  beliau segera  menulis  outline. Setelah  membuat  outline  kemudian membuat  jadwal  menulis,  misalnya  setiap hari    beliau harus menulis  satu judul.  Dan kita harus disiplin  dan konsisten  dengan jadwal  itu. Tidak  ada perkara  besar  yang bisa diselesaikan dengan  tidak  disiplin  dan konsisten.

Penulis  itu  memang  orang  hebat,  orang luar  biasa.  Pemikirannya  pasti  melampaui kebanyakan  manusia. Penulis  itu pengetahuannya  mendalam sedalam samudra, memiliki  wawasan  yang luas,  seluas  jagad  raya.

Oleh  karena  itu  penulis  hebat  pasti  memiliki  kegemaran  membaca.  JK Rowling penulis buku Harty potter  sejak  masa  kanak  kanak  sudah menjadi  kutu  buku,  karena  difasilitasi  oleh  orang tuanya. Pada usia  11 tahun sudah menulis  buku. itu kadang kadang  dianggap  sebagai orang aneh. Kadang  rela  bajunya  sedikit,  rumahnya  sederhana,  mobilnya  sederhana,  tapi  bukunya  banyak. 

Selama menyimak kuliah malam ini tak habis-habisnya rasa takjub saya terhadap Pak Suparno, bagaimana tidak Istri dan anaknyapun bisa menulis buku.  dibawah ini adalah buku yang ditulis oleh istri dan anak beliau.



Buku yang berjudul Halo? adalah hasil cipta anak Pak Suparno yang katanya sampai difilmkan di sekolahnya dan film tersebut dapat juara 2. Keren hal ini membuat saya cemburu sama anak beliau artinya saya yang sudah kepala 4 masih belum bisa menghasilkan 1 bukupun. boleh dong cemburu kebaikan. ini sebagai pemiju saya untuk segera menulis buku.



Filmnya  bisa ditonton pada link dibawah ini 😃🙏


https://youtu.be/s0NFFPrJomc


Saya terlena menonton film di atas sampai lupa kuliah belum berakhir. Kembali  kepada  jadwal  menulis, setelah  buku ditulis selanjutnya  di edit,  setelah itu  mintakan  pendapat  teman  untuk  diedit  ulang. Setelah itu  kirimkan  ke penerbit. Pilih  penerbit  mana  yang  menurut  penjenengan  bisa  mengantarkan  buku  anda  untuk  banyak  dibaca  atau  dibeli  orang. Cavernya  dibuat  yang baik  sehingga  "menjual". Tunggu  15 hari  buku  anda sudah  jadi.

Satu hal yang jangan lupa bahwa di dalam  buku  autobiografi tidak  usah  dicantumkan  daftar  pustaka,  karena di dalamnya  berisi  riwayat  pengalaman  hidup  pribadi. Seperti  halnya  novel  juga  tidak dicantumkan  daftar  pustaka. Karena  termasuk  cerita  fiksi  yang terlahir  dari  daya imajinasi  penulis.

Silahkan  sahabat  guru  hebat  Indonesia,  membuat  outline  buku  autobiografi  10 poin  saja,  yang nantinya  penting untuk  ditulis dalam buku termasuk  judul bukunya

Pak suparno menutup kuliah dengan menantang anggota untuk mengirim naskah, yang cepat kirim dan akan dipilih 3 orang  mendapat  hadiah  buku  Perjuangan  Hidupku atau  Catatan  Harian seorang  KS, dengan pengantar  Omjay atau Catatan KS penerbitnya Kamila Press-nya  pak Mukminin. 

Waduh saya berharap termasuk dalam 3 orang yang terpilih. semoga... aaamin


Thursday, November 19, 2020

 


Swasunting

Bagaimana Langkah-langkah Swasunting?

  1. Memastikan naskah sudah selesai ditulis. Bagaimana cara memastikannya? Yang jelas naskah yang akan diterbitkan menjadi buku tersebut sudah selesai ditulis. Yang langsung menulis di perangkat lunak pengolah kata, bisa dilihat dari adanya penutup. Sedangkan yang masih ada di blog, pastikan semua sudah disalin tempel secara keseluruhan. Apa yang mau disunting kalau naskah belum jadi? Iya, kan?
  2. Mengecek keutuhan naskah. Langkah ini dilakukan dengan cara memastikan bahwa sudah ada bagian pembuka, isi, dan penutup untuk naskah nonfiksi. Lalu bagaimana dengan naskah fiksi? Untuk mengetahuinya bisa dicek apakah alur cerita sudah bergerak? Apakah urutan adegan demi adegan sudah sesuai? Dan masih banyak lagi terkait unsur pembentuk naskah fiksi.
  3. Mengetahui gaya bahasa. Pada langkah ini kita sebagai penulis harus mengetahui gaya bahasa yang kita gunakan. Apakah sudah sesuai dengan target pembaca buku kita nantinya? Tidak lucu, dong, kalau target kita anak milenial tetapi memakai gaya bahasa zaman dulu. Demikian juga sebaliknya. Selain itu, hendaknya juga disesuaikan dengan tema naskah buku yang diangkat.
  4. Mengembangkan ide. Pada langkah ini penulis bisa menambahkan hal-hal yang dirasa masih kurang. Selain itu juga bisa sekaligus mengurangi pembahasan yang berlebihan atau tidak perlu. Langkah ini diambil karena kadang pada saat menulis draf ada yang ketinggalan dan baru ingat saat melakukan penyuntingan. Namun, demikian langkah ide dibatasi oleh kerangka tulisan yang telah disusun mengembangkan ide sah-sah saja asal tidak keluar dari jalur. Hal ini dikhawatirkan justru akan mengurangi esensi tulisan.
  5. Menyederhanakan kalimat. Saat menulis draf kadang kita terlalu asyik menulis. Saking asyiknya kadang kita tidak sadar bahwa kalimat yang kita buat terlalu panjang. Kasihan pembaca kita nanti. Teknik mengetahui panjang atau pendeknya kalimat adalah dengan cara membacanya. Kita baca kalimat yang dirasa panjang kemudian rasakan pernapasan kita. Jika saat membaca kalimat itu kita berkali-kali harus menarik napas, berarti kalimat harus disederhanakan. Hal ini juga berlaku untuk kalimat dalam naskah nonfiksi yang terlalu rumit. Kalimat rumit justru akan membingungkan pembaca. Penyederhanaan ini bisa juga dilakukan menyesuaikan dengan target pembaca.
  6. Menyederhanakan paragraf. Paragraf yang baik terdiri dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Penyederhanaan dilakukan apabila dalam satu paragraf teesapat lebih dari satu kalimat pokok. Caranya yaitu dengan cara memecah paragraf tersebut.
  7. Memilih diksi dan istilah yang sesuai. Hal ini dilakukan jika kita menginginkan pembaca mendapatkan efek tertentu dari tulisan kita. Pilihan kata yang tepat akan memberikan pengalaman berbeda kepada pembaca. Pun pemakaian istilah yang sesuai. Kesesuaian diksi dan istilah berperan penting dalam menjaga kenyamanan pembaca untuk melanjutkan bacaan hingga selesai.
  8. Memastikan tulisan bebas dari SARA. Hal ini penting melihat kemajemukan target pembaca buku kita. Sentiment terhadap SARA akan berdampak tidak baik terhadap buku kita di pasar. Tekniknya dengan membaca cermat until menemukan apakah ada pernyataan menyudutkan pihak/kelompok tertentu, terlalu vulgar atau menyinggung SARA. Dengan langkah ini setidaknya kita telah berusaha menuliskan narasi positif yang layak dipublikasikan dan dibagikan.
  9. Mengecek penulisan kata. Langkah penting yang harus kita kuasai. Untuk bisa melakukan langkah ini, perlu kita siapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Repot? Tidak juga. Sudah tersedia versi daring atau aplikasi di PlayStore dan AppStore, kok. Selain KBBI juga perlu menyiapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kenapa KBBI dan PUEBI? Dengan panduan keduanya kita bisa melakukan penyuntingan penulisan dengan lebih baik. Misalnya terkait penggunaan kata baku, penggunaan tanda baca, konsistensi, penomoran, dan lain sebagainya. Termasuk dalam tahap ini adalah terkait salah ketik. Sayang bukan jika naskah bagus ternoda oleh salah ketik yang bertebaran?
  10. Menentukan judul. Judul yang baik adalah yang sesuai dengan isi buku dan mudah diingat (eye catching). Judul buku adalah hal pertama yang dilihat calon pembaca. Judul yang baik akan mampu membuat calon pembaca penasaran adalah pintu pembuka bagi minat calon pembaca untuk membeli dan membaca buku. Meskipun bukan satu-satunya faktor, tetapi judul adalah salah satu faktor penentu ketertarikan untuk membaca.

  SMA Negeri 1 Ingin Jaya meraih special Award pada even Internasional  di Bangkok Boeh Giri Body  Scrub, nama sebuah lulur produk inovatif ...