Thursday, November 12, 2020

MENULIS TUNTAS

 


MENULIS TUNTAS

(RESUME 17)


        Bunga, kopi, kertas, polpen cukup sudah modal untuk memulai menulis resume  kuliah ke 17 tadi malam. ditambah pemateri  chantik yang bernama Jamila K. Baderan, M.Pd. (Encik Mila). lengkapnya biodata beliau dapat diunduh di https://encikmila.blogspot.com/2020/11/profil.html. semua ini Menambah mood saya dalam membuat resume. Materi malam ini adalah "Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi"

 Pertama Encik Mila memulai kuliah dengan mengajak kami semua  berdoa  untuk kesembuhan Om Jay

 "Semoga Om Jay lekas sembuh. Amiin YRA."  


A. Ekspektasi atau harapan para penulis

Sering kita dengar kata Ekspektasi  setiap individu dalam masyarakat pasti didalam dirinya tertanam ekspektasi terhadap berbagai hal yang di inginkan didalam hidup.

 Sebagai contoh kecil ekspektasi bergabung di group pelatihan menulis ini seluruh peserta  pasti semua sepakat ingin menghasilkan sebuah karya yang menjadi jejak literasi yang ingin selalu dikenang meskipun kita sudah tiada. Muara dari setiap tulisan kita yaitu buku. ekspektasi tertinggi dalam setiap pelatihan menulis pasti menerbitkan buku.

Namun terkadang ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ekspektasi terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini jangan membuat kita menjadi patah semangat dan berhenti belajar. Agar hal itu tidak terjadi kepada kita. Memperbaiki diri terus belajar menjadi suatu keharusan.

Tidak dipungkiri menulis itu sudah sangat melekat dalam diri kita baik anak2 maupun orang dewasa, mereka sering menulis  di sosial media. namun kalau akan menulis  untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat  sampai menjadi sebuah paragram yang menarik sering kali gagal. apalagi bagi pemula.  sebenarnya apa saja yang menjadi kendalanya? menurut Encik Mala, orang gagal dalam menulis karena orang tersebut tidak mengetahui hal-hal berikut;

1.   Bagaimana memulai sebuah tulisan

2.   Apa ide/topik yang harus kita tulis

3.   Apakah tulisan nantinya menarik

Mewujudkan ekspektasi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi para penulis pemula seperti saya. Dalam prosesnya kita harus berjuang melawan semua hambatan yang datang baik dari diri sendiri mapun dari lingkungan sekitar.


B. Ekspektasi dan prestasi

        Untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu mindset dan passion.

1.     Mindset

Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita. pola pikir lah yang sangat susah kita ubah karena telah berakar dalam jiwa kita, misalnya dalam menulis sebelum menulis kita sudah berpikir bahwa menulis itu susah bangat. dari itu maka kalau menulis tepiskan pikiran tersebut dengan hal positif misal; saya bisa menulis dan saya akan berusaha untuk dapat menulis.

2.     Passion

Passion artinya tidak pernah merasa bosan. Kalau menulis sudah menjadi passion kita, maka melakukannya akan sangat menyenangkan. jadilah menulis ini suatu kebutuhan atau sebagai suplemen dalam hidup kita.

    

C. Menulis Tuntas




         Sekilas tentang keberhasilan Bu Jamila  saat menerima tantangan Prof. Eko Indrajit untuk menulis buku dalam seminggu, diawali sejuta keraguan yang menyelimuti hati dan pikiran beliau. Berbagai pikiran negatif menghantui namun berkat tekad dan dibarengi niat, tekad serta konsistensi yang kuat akhirnya ekspektasi beliau berubah menjadi prestasi.

Menurut penuturuan Ibu Jamila, sewaktu pengumuman bahwa tulisan beliau lolos tanpa revisi. Beliau seolah tidak percaya dan tidak pernah menyangka. Awalnya beliau menganggap tulisan pribadi hanyalah tulisan biasa saja ternyata memiliki takdir yang luar biasa.

Menurut Bu Jamila ada 6 tip menulis  untuk mewujudkan ekspektasi  menjadi sebuah prestasi, yaitu;

1.   Tulislah apa yang ingin kita tulis

2.   Menulislah apa adanya, tanpa adanya beban dan tekanan

3.   Jadikanlah menulis menjadi suatu kebutuhan

4.   Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing.

5.   Menulis jangan terlalu lama

6.  Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karena yang menilai itu adalah pembaca nantinya.

 

        Tulislah apa saja yang yang ingin ditulis mulai dari hal-hal kecil, misalnya hal-hal yang sangat menyenangkan,  menyakitkan atau hal-hal yang kita alami di hari ini. bahkan apa saja yang kita liat. walau menulis itu hanya iseng atau asal-asalan pun tak masalah, lama-lama akan menjadi kebiasaan, akhirnya akan menjadi kebutuhan.

    Bu Jamila juga berpesan bahwa hal yang menjadi fokus dalam menulis adalah kata TUNTAS. Jadi, menulislah hingga tuntas. Jangan sering menengok halaman yang sudah di tulis, karena itu merupakan salah satu godaan yang membuat cara berpikir 1.000 kali tentang apa yang sudah ditulis. jadi akan berpikir untuk edit dan edit lagi. akhirnya tulisan kita tidak tuntas.


2 comments:

  1. Biar tidak ada background..di normalkan dulu di postingannya..baru setting lg

    ReplyDelete
  2. Mantap Bu terlepas dari tampilan yg berwarna warni

    ReplyDelete

  SMA Negeri 1 Ingin Jaya meraih special Award pada even Internasional  di Bangkok Boeh Giri Body  Scrub, nama sebuah lulur produk inovatif ...