Tuesday, December 8, 2020

 


MEMBUKUKAN HASIL KARYA ILMIAH



Rasa haus saya dalam hal menulis membuat saya lover setiap ada group yang berhubungan dengan menulis. saya pasti akan bergabung untuk mencari sesuatu yang membuat semangat dan ilmu saya dalam mengingkatkan kemampuan saya dalam literasi. saat ini saya sedang bergabung dengan group  Belaar Menulis Gelombang 16. awalnya saya tidak terlalu serius karena terkendala dengan kesibukan sehari-hari, namun saya selalu menyempatkan diri untuk ikut kelas Belajar Menulis ini walaupun tidak setiap kelas saya buat resume. tanpa saya sadari WAG Menulis ini telah menuntun saya  untuk terus belajar sehingga saya mulai membuat resume sebagai tugas setiap habis kelas belajar.

"Ayo gabung, seru lho" ajakan Bu Aam untuk bergabung di WAG Cakrawala Bolger Guru seperti magnit bagi saya tanpa pikir panjang langsung tangan saya  tekan gabung. otomatis saya menjadi anggota group Cakrawala Bloger Guru. pengalaman saya yang hanya seumur jangung tidak membuat saya pesimis malah saya semakin bersemangan untuk belajar, karena dalam group ini banyak senior-senior yang kompeten  dan siap siaga membantu bila saya mengalami masalah. 

tidak ada kata terlambat bagi saya walaupun kedatangan saya digroup sudah setelah proses pembelajaran namun saya beranikan diri untuk wa Ibu cantih Noralia Purwa Yunita, M.Pd., yang telah selesai memaparkan pengalamannya dalam menulis "Membukukan Hasil Karya Imiah" respon beliau sangat baik langsung saya dishare materinya. Terima kasih Bu Nora. 

Manfaat yang dapat diambil dari membukukan karya ilmiah 

  • Lebih terdokumentasi dengan rapi
  • Menambah nilai PAK
  • Bermanfaat untuk orang lain
  • Nama kita terpampang di perpustakaan nasional
  • Material


Tips Membukukan Karya Ilmiah

  • Dalam mengubah PTK  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, PTK yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi Media  stereofoam  pembelajaran. Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya). Biasanya untuk menulis buku,  patokan kita selalu menggunakan 2W+ 1H. Yaitu what, why dan how.  Pada format karya ilmiah biasanya BAB 1 adalah pendahuluan yang berisi Latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batas masalah. 
         BAB 2 berisi tinjauan pustaka.  Jika diubah dalam bentuk BUKU menjadi BAB 1 latar belakang             dan manfaat, BAB 2 menjelaskan mengenai variabel bebas, misalkan pengertian media, macam             media, manfaat media, pembelajaran yang aktif kreatif dsb. BAB 2 di buku disesuaikan dengan              tinjauan pustaka pada karya ilmiah
  • Lalu untuk menjawab HOW, dapat diambil dari BAB 3 karya ilmiah yang biasanya berisi metode          penelitian. Namun, jangan disertakan statistikanya. Cukup dimasukkan desain atau tahapan                    penelitian  saja.  Selain itu dapat dijawab pula dengan hasil penelitian yang dijabarkan menjadi         sebuah narasi yang lain dibandingkan karya ilmiah serta hasil penerapan nya ketika diimplementasikan dalam  sebuah pembelajaran. HOW juga menjawab keterbatasan atau kelemahan dan kelebihan implementasi yang dapat didapatkan dari BAB V karya ilmiah yang biasanya berisi simpulan dan saran
  • Hilangkan penyematan kata-kata PTK/tesis/laporan penelitian yang ada di bagian pendahuluan karya ilmiah.
  • Boleh memasukkan data berupa grafik ke dalam karya ilmiah versi buku. Ini merupakan bukti bahwa karya tersebut tersebut benar-benar telah dilaksanakan. Hanya saja cara penyajiannya dibedakan dengan  versi laporan. Data ini dapat dijelaskan ke dalam bagian aplikasi atau pelaksanaan di kelas.
  • Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.
  • laporan karya ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing. PTK versi buku minimal harus 70 halaman dalam bentuk format A5.






























No comments:

Post a Comment

  SMA Negeri 1 Ingin Jaya meraih special Award pada even Internasional  di Bangkok Boeh Giri Body  Scrub, nama sebuah lulur produk inovatif ...